Tidak banyak yang tahu, dulu aku memimpikan untuk bekerja di dunia pertambangan. Sebagai anak tambang, batubara contohnya, tentu wajib untuk mengetahui seluk beluk bahan bakunya termasuk jenis batubara berdasarkan kalori.
Tidak hanya itu, ada banyak hal sebetulnya yang harus dipelajari sebelum terjun ke dunia pertambangan.
Sebagai anak yang dulu kuliah di diploma Hiperkes dan Keselamatan Kerja (HSE), biasanya pekerjaan idaman bagi lulusannya adalah dunia pertambangan batubara serta oil dan gas. Tidak dipungkiri, memang pekerjaan tersebut memperoleh benefit gaji dan fasilitas yang baik.
Namun, memang sebanding dengan risiko pekerjaannya. Sehingga untuk menjadi HSE di pertambangan memang butuh mental dan fisik yang baik.
Nah, selain dari jurusan yang sama sepertiku yaitu HSE (K3), tentu banyak jurusan lain yang juga relate dan ingin bekerja sebagai anak pertambangan, misalnya di bidang batubara.
Sebagai reminder, batubara adalah sedimen mampu bakar (combustible sediment) yang terbentuk jutaan tahun yang lalu. Sedimen ini sendiri terdiri dari sisa-sisa tumbuhan purba yang bermetamorfosa.
Nah, kali ini kita akan membahas klasifikasi batubara. Kira-kira mana ya yang terbaik? Yuk ulik klasifikasi menurut batubara berdasarkan ASTM, ISO dan SNI!
Jenis Batubara Berdasarkan Kalori : Klasifikasi Batubara Menurut ASTM
Untuk klasifikasi batubara berdasarkan kalori menurut ASTM (American Standards for Testing and Materials) adalah sebagai berikut :
1) Rank Anthracitic
Ini adalah rank batubara tertinggi yang kualitasnya terbaik dengan kandungan fixed carbon sekitar 86-98%. Rank ini terdiri dari beberapa grup diantaranya : Meta-Anthracite, Anthracite, dan Semi-Anthracite.
Batu bara jenis ini adalah bahan bakar pemanas yang terbaik. Biasanya digunakan untuk pembangkit listrik. Ciri-cirinya : warnanya hitam mengkilat serta merata; kandungan air, abu, dan sulfurnya sangat sedikit.
2) Rank Bituminous
Rank batubara menengah ini memiliki persentase fixed carbon sekitar <69-86%, terdiri dari grup Low – Volatile Bituminous, Medium – Volatile Bituminous, High – Volatile A Bituminous, High – B Bituminous, dan juga High– Volatile C Bituminous.
Jenis ini lebih mudah didapat, biasanya digunakan untuk menghasilkan uap dan listrik.
3) Rank Sub-Bituminous
Rank ini mengandung nilai kalori >8.300 BTU/Ib – <11.500 BTU/Ib. Rank batubara ini terdiri dari grup Sub-Bituminous A, Sub-Bituminous B, serta Sub-Bituminous C.
4) Rank Lignitik
Rank batubara ini merupakan yang terendah dengan kualitas yang rendah juga, kalorinya <6.300 BTU/Ib. Grup Lignit A dan Lignit B termasuk dalam rank batubara ini.
Jenis Batubara Berdasarkan Kalori : Klasifikasi Batubara Menurut ISO
Sedangkan based on ISO (International Standarizations Organization), penentuan peringkat batubara menggunakan reflektan vitrinit (Rv) hasil analisis petrografi batubara.
1) Batubara peringkat rendah : lignit – subbituminous dengan Rv ≤0.5%.
2) Batubara peringkat menengah : batubara bituminous dengan Rv antara 0.5 – 2.0.
3) Batubara peringkat tinggi : kelompok batubara antrasit dengan Rv antara 2.0 – 6.0.
Jenis Batubara Berdasarkan Kalori : Klasifikasi Batubara Menurut SNI
Sedangkan klasifikasi batubara menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) 13-6011-1999 adalah sebagai berikut :
1) Batubara Energi Rendah
Jadi ini adalah jenis batubara yang paling rendah peringkatnya. Cirinya adalah mudah rapuh, lunak dengan kadar air tinggi (10-70%). Nilainya kalorinya sendiri berkisar <7000 kalori gram. Jenis ini terdiri dari soft brown coal alias batubara energi rendah lunak, dan batubara struktur kayu.
2) Batubara Energi Tinggi
Jenis batubara ini disebut juga hard coal. Peringkatnya di atas brown coal. Cirinya adalah kompak, sulit rapuh, lebih keras, dengan kadar air rendah, struktur kayunya tidak terlihat, lebih tahan terhadap kerusakan fisik, dan memiliki nilai kalori sekitar >7000 kalori per gram.
Penutup
Jadi, kita telah mengetahui rank batubara based on ASTM, ISO dan SNI. Di Indonesia sendiri seringnya menggunakan ASTM dan SNI.
Kenyataannya, batubara dengan kalori tinggi ini akan lebih efisien. Ini disebabkan karena emisinya lebih rendah dan juga ramah lingkungan. Meski harga batubara berkalori tinggi lebih mahal, namun memang kualitas yang didapat juga terbaik. Jadi manfaat yang akan didapat juga bisa lebih besar.
Semoga penjelasan Jenis Batubara Berdasarkan Kalori ini sedikit memberi gambaran kamu ya yang ingin terjun sebagai anak tambang. Jangan lupa untuk selalu safety first! ^^
.
Posting Komentar
Posting Komentar