Cara Mendidik Anak di Rumah, Menyenangkan dan Seru! - Ngomong-ngomong tentang mendidik anak di rumah, aku adalah tipe emak yang nggak buru-buru masukin anak-anak ke lembaga luar. Sampai anak usia 5 tahun, belum aku libatkan sama sekali di lembaga eksternal di luar rumah.
Alasannya saat itu sepele, aku ingin kakak dan adeknya memiliki waktu lama sepanjang hari untuk bermain bersama di rumah. Karena nggak dipungkiri nantinya saat kakak dah masuk lembaga pembelajaran di luar rumah, pasti waktu bermain menipis dengan si adek.
Lumayan banyak sih yang mempertanyakan kenapa si kakak belum sekolah. Karena di lingkungan sini, usia di bawah kakak sudah masuk PAUD, TK, bahkan bimbingan calistung (baca, tulis, hitung). Ya nggak apa-apa, hanya saja aku punya prioritas lain dan tentunya punya goals sendiri juga.
Setiap keluarga memiliki goals pendidikan tersendiri. Nggak bisa disama ratakan harus sesuai standar umum kan?
Bagaimana Cara Mendidik Anak di Rumah?
Ini adalah beberapa hal yang aku terapkan untuk mendidik anak di rumah dalam fase anak usia dini.
1. Buat rutinitas
Pemberian rutinitas ternyata penting lho untuk tumbuh kembang anak. Ini bermanfaat untuk menstimulasi anak tentang mempersiapkan perubahan, membentuk kebiasaan baik, meningkatkan kemandirian anak serta melatih anak untuk bersabar.
Misalnya saat bangun pagi, kemudian sholat Subuh bersama. Contoh lain adalah melakukan sarapan terlebih dahulu sebelum makan snacks/jajan. Setelah itu mandi, membaca buku dan melakukan permainan stimulasi.
Permainan stimulasi rutin ni membuat anak tak hanya bermain, namun tersirat pembelajaran yang bermanfaat untuk tumbuh kembangnya sesuai usia juga. Biasanya di akhir pekan aku membuat list permainan edukatif apa saja yang akan kami lakukan sepekan ke depan.
2. Perbanyak ngobrol
Hal sederhana namun krusial. Aku sangat merasakan the power of ngobrol ini, apalagi deep talk. Ini membuat si kakak bertanya apapun yang terlintas di pikirannya. Dan aku nggak pernah meremehkan setiap pertanyaan itu. Kujawab sebisaku dan tanpa dibohongi atau tanpa melakukan judgement apa-apa.
Perlahan seiring waktu si kakak jadi mempercayai Ibu sebagai kamus nomor satunya, berbicara apa saja yang dialaminya dan tentunya bonding keluarga semakin kuat.
Dalam rutinitas ngobrol ini juga membuat kita bisa memberikan insight atau nasehat tanpa merasa digurui. Nggak dipungkiri kesibukan terkadang membuat keluarga jarang ngobrol (komunikasi produktif), padahal ini penting sekali.
3. Bacakan buku
Hampir sama dengan ngobrol, membacakan buku juga bisa kita gunakan untuk memberi insight serta nasehat tanpa menggurui. Pilihlah buku sesuai usianya dan dengan inti cerita yang menyangkut pembelajaran yang baik juga terutama untuk adabnya.
Aku pribadi lebih suka buku yang mengulik adab di usia dini. Karena kuakui adab itu merupakan kebiasaan yang harus ditanam sedari kecil. Adab sebelum ilmu.
4. Ajarkan Life Skill
Ini juga nggak kalah pentingnya. Banyak anak tumbuh dewasa dengan bossy, nggak bisa survive dengan skill dasar hidup. Misalnya mereka yang nggak bisa mencuci bajunya sendiri, mencuci piring bekas makannya sendiri, memasak level basic, bahkan beberes rumah.
Jangan dianggap semua itu hanya untuk perempuan. So ya, life skill juga wajib diajarkan untuk para anak laki-laki yang akan tumbuh menjadi suami siaga.
Meskipun semua pekerjaan itu bisa didelegasikan, namun saat anak kita bisa melakukan itu semua sendiri itu sangat baik. Mereka jadi bisa menghargai pekerjaan orang lain, punya empati terhadap orang lain serta tidak meremehkan pasangannya kelak dan mereka jadi punya rasa percaya diri yang baik.
5. Perbanyak bermain bersama
Banyak orang tua membelikan mainan untuk memenuhi ruang bermain anak. Tapi taukah bahwa mainan terbaik adalah main bersama keluarga?
Ya, kapan terakhir kali kalian tertawa terbahak-bahak dengan keluarga? saling melempar lelucon yang terkadang 'jayus' tapi bikin ketawa? kapan terakhir kali kalian hanya duduk atau sekedar tiduran tapi rasanya nyaman sekali?
Bermainlah bersama anak-anak sejenak, anak itu cepet banget besarnya. Tapi perlu diingat, yang penting kualitas bukan kuantitas bermain. Happy quality time with kiddos!
6. Melakukan perjalanan piknik
Meski ini judul artikelnya cara mendidik anak di rumah, namun melakukan perjalanan piknik dengan anak juga merupakan investasi untuk pendidikan anak. Di perjalanan anak akan belajar sabar, adaptasi, menghargai serta belajar untuk survive.
Dalam perjalanan piknik juga seringkali terdapat banyak pembelajaran berharga untuk anak. Jawab setiap pertanyaan 'kepo' anak dengan antusias. Jaga fitrah ingin tahunya dengan selalu menjawab pertanyaan mereka sebaik-baiknya.
Jangan membuat mereka down atas pertanyaan mereka yang mungkin receh bagimu, tapi baginya itu sangat penting.
7. Menulis jurnal
Yang nggak kalah penting dalam mendidik anak di rumah adalah membiasakan anak membuat jurnal harian. Ini baru mau aku mulai sih ke si kakak. Awal tahun 2021 aku sempat mengikuti kelas mindfulness & journalling, kelas lanjutannya adalah mengajari anak membuat jurnal.
Aku jadi tertarik untuk ajak si kakak menulis jurnal, apalagi si kakak mulai bisa baca dan tulis. Atau bisa juga dengan jurnal yang isinya gambar. Misalnya menggambar apa saja yang telah dikerjakan hari ini, apa saja makanan yang disantap hari ini dan apa yang dirasakannya hari ini.
Aku sendiri suka menulis diary sejak SD hehe. Rasanya memang healing sekali. Namun kini, aku belajar menulis untuk lebih dari sekedar healing, namun bisa juga bermanfaat untuk orang lain, sarana branding, sekaligus 'cuan'.
Oh ya, aku jadi ingat materi dari rekan bloger yang membahas tentang Writer Authority. Isinya bagus, ada membahas passion jadi profesi, dll. Sungguh menarik.
Semoga artikel 7 Cara Mendidik Anak di Rumah yang Menyenangkan dan Seru ini bisa bermanfaat untuk parents semuanya. See you! :)
Posting Komentar
Posting Komentar