Nurrahmah Widyawati Mom Food Travel Lifestyle Blogger

Usia Berapa Anakku Siap Bersekolah?

40 komentar
Konten [Tampil]
 

Sebagai Ibu yang memiliki anak usia pra-sekolah, pasti ada rasa nerveous saat memilih sekolah yang terbaik untuk anak. Namun, di balik itu sebetulnya aku justru bertanya dalam hati. Sudah siapkah anakku untuk bersekolah? Sudah siapkah anakku terjun ke dunia yang lebih luas dan lebih kompleks? Usia berapa anak siap untuk sekolah?

Memperhatikan kesiapan sekolah anak sangatlah penting. Selain untuk menghindari perundungan dan bekal untuknya terjun ke tatanan masyarakat lebih luas, memahami kesiapan anak bersekolah juga bisa untuk membantu para pengajar agar tidak menghambat kegiatan belajar mengajar.

Kali ini aku akan share mengenai kesiapan bersekolah anak yang aku catat dari kulwap by Ratih Puspa Rahmani (owner Rumah Lebah Islamic Parenting Support). Ada dua tahapan, yaitu untuk anak pra-sekolah dan anak sekolah dasar. Di bawah ini adalah indikator kesiapan anak bersekolah SD (anak usia 5-6 tahun):

1. Fisik & Motorik
  • Kemampuan motorik kasar sesuai perkembangan usia (melompat, dll) 
  • Kemampuan motorik halus (memegang alat tulis, dll)
  • Berkaitan dengan kemampuan anak membantu dirinya sendiri (pakai sepatu sendiri, dll)
  • Perilaku keselamatan & kesehatan (kebersihan toilet, bahaya yang harus diajauhi, dll)

2. Perkembangan Sosioemosional
  • Kemampuan bersosialisasi (apa anak bisa bercanda dengan temannya atau misalnya saat temannya sedih apakah dia bisa menghibur atau justru menertawakannya. Apa anak bisa bergantian memakai fasilitas umum atau tidak)
  • Regulasi diri terkait emosi (marah atau tantrum)
  • Kemampuan mengontrol diri (mampu mengantre)
https://www.freepik.com/premium-photo/classmates-friends-bag-school-education_3170492.htm
credit : https://www.freepik.com/premium-photo/classmates-friends-bag-school-education_3170492.htm

3. Ketertarikan untuk Belajar
Berkaitan dengan perkembangan otak dan tenaganya. Antusiasme dilihat sejak anak bermain di usia sebelum SD. Karena under SD belajarnya sambil bermain (misalnya : belajar dengan mengaitkan kemampuan wana, huruf, angka, dll).

4. Perkembangan Bahasa 
  • Perbendaharaan kata beragam (anak paham apa yang orang bicarakan)
  • Susunan kalimat tepat (menyampaikan informasi agar orang paham, misalnya : aku tidak suka ini karena ...)
  • Tujuan komunikasi jelas dan tepat (untuk apa dia berbicara)
  • Pengetahuan tentang huruf (paling tidak anak mengetahui huruf-huruf yang dia pakai di sekitarnya, seperti namanya, ibunya, dll)
5. Perkembagan Kognitif & Pengetahuan Umum
  • Anak memahami suatu konsep tentang dunia sekitar (fenomena alam, konsep warna, bentuk,dll)
  • Konsep sosial (konsep dia sebagai anak di keluarga, anak paham siapa ibu dan ayahnya serta di mana dia tinggal)
6. Kemampuan Literasi Dasar.
  • Pengetahuan anak tentang buku. Anak tak hanya membaca buku, tapi dia paham isi buku (tentang sampul, letak halaman buku, fungsi buku, nama penulis, dll)
  • Anak bisa mengucapkan apa yang ada dalam buku
  • Pemahaman anak tentang isi buku. Dia bisa mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari
  • Kesadaran anak tentang huruf yang ada di buku. Anak bisa sadar jika ada huruf-huruf yag sudah dia ketahui dalam buku itu
  • Kemampuan menuliskan dan mengeja tulisan di buku
credit : <a href="https://www.freepik.com/photos/school">School photo created by pressfoto - www.freepik.com</a>

Selain persiapan memasuki dunia sekolah dasar, berikut adalah Aspek-Aspek Kesiapan Anak Usia Dini untuk masuk ke lembaga pendidikan usia dini. Usia dini ini mempersiapkan anak untuk bisa masuk ke sekolah dasar serta TK.
 
1. Fisik & Motorik
  • Kemampuan motorik kasar (stamina dan keinginan anak untuk bergerak)
  • Kemampuan bantu diri (sudah mencapai kemampuan bantu diri yang baik, seperti membawa tas, melepas memasang sepatu, anak bisa memasukkan tas ke dalam lokerr, lulus toilet training, dll)
  • Perilaku keselamatan dan kesehatan (mencuci tangan, sikat gigi, dll)

2. Perkembangan Kognitif & Bahasa
  • Kemampuan memahami instruksi
  • Kemampuan memahami perkataan orang lain (nyambung)
  • Kemampuan menyampaikan kebutuhannya (kosa kata banyak, bisa merangkai kata menjadi kalimat,dll)
  • Kemampuan berkomunikasi dengan selain orang terdekat (selain orang tua, keluarga di rumah)
3. Sosioemosional
  • Kemandirian (kemampuan bantu diri; misalnya lulus Toilet Training/tidak pakai diapers lagi, bisa memilih kegiatan sendiri, dll)
  • Kemampua mengontrol emosi sesuai usia
  • Kemampuan berkegiatan tanpa orang tua di dekatnya
credit : <a href="https://www.freepik.com/photos/school">School photo created by pressfoto - www.freepik.com</a>

Kesiapan anak bersekolah dipengaruhi oleh :
  1. Kematangan perkembangan anak (siap ditinggal orang tuanya, berteman dengan teman sebayanya, dll) 

  1. Pola asuh (yaitu dari orang tua & lingkungan sekitar. Apakah orang tuanya siap anaknya dididik selain oleh dirinya? Apakah orang tuanya telah mempersiapkan anak agar siap bersekolah? Bagaimana lingkungan sekitar anak, yaitu saat dia bertemu dengan tetangganya yg seumuran (usia 5-6 tahun)?

Poin di atas adalah kesiapan bersekolah saat normal. Bagaimana saat pandemi?

Membentuk kesiapan bersekolah di masa pandemi :
  • Mempersiapkan anak dengan rutinitas yang jelas. Misalnya bangun pagi, mandi, sarapan. Meskipun kegiatan online, anak juga harus punya rutinitas yang jelas agar saat tatap muka diadakan kembali anak tidak kaget.
  • Beri kesempatan anak untuk melakukan kegiatan/permainan terstruktur. Untuk anak yang belum pernah bersekolah bisa diajarkan aturan-aturan pada permainannya karena saat sekolah yang sebenarnya tidak bisa sebebas seperti saat bermain di rumah. 
  • Kenalkan kebiasaan dan budaya di sekolah. Misalnya kenalkan saat datang kita menyapa guru dan teman. Di depan sekolah ada taman bermain. Tunjukkan video, buku cerita dengan suasana sekolah agar terbayang dan membangun ketertarikan anak tentang sekolah. 
  • Pastikan kemampuan sosialisasi anak tetap terstimulasi. Misalnya, bagaimana pinjam barang yang betul, membela diri saat diganggu teman, bagaimana anak memahami kelebihan dan kekurangan dirinya.
  • Buat batasan screen time, karena anak sudah berkegiatan secara online, maka batasi screen time selain saat sekolah. Agar anak tidak terlalu kecanduan. 
  • Buat jadwal back up sekolah online. Anak di bawah 5 tahun biasanya tidak full memperhatikan (2-3 tahun), kita bisa mengulang dan memberikan stimulasi sejenis di luar jadwal sekolah online untuk memastikan kegiatan tersebut telah dipahami oleh anak.
credit : <a href="https://www.freepik.com/photos/education">Education photo created by freepik - www.freepik.com</a>

Kapan usia ideal anak untuk bersekolah?

    Usia idealnya, ada saat anak berusia 7 tahun. Meski beberapa anak di 6 tahun juga sudah mulai masuk ke SD swasta. Kematangan berfikir dan sosial emosinal di 7 tahun akan lebih baik, kognitif anak juga sudah masuk ke tahap ke 3. Idealnya memang di usia tersebut.

    Sedangkan lembaga anak usia dini tidak memiliki patokan, kapan anak harus TK A maupun TK B. Bahkan tidak hrarus mengikuti Playgroup. Kalau merasa di rumah sudah maksimal menstimulasi si anak, ya tidak harus mengikuti lembaga usia dini di luar. Kalau merasa masih kurang optmal ya bisa saja ikut ke lembaga anak usia dini. Jadi tergantung kebutuhan masing-masing.

Nurrahmah Widyawati
Seorang lifestyle blogger yang menulis tentang dunia perempuan, Ibu, parenting, pengasuhan anak, keluarga, review, hobi, food-travel dan kehidupan sehari-hari | Digital Illustrator :)

Related Posts

40 komentar

  1. Bener, gak harus ngikut yang lain juga

    BalasHapus
  2. berarti memang pas lah ya usia 6-7 tahun anak mulai dimasukkan sekolah dasar, karena dibawah usia itu memang terasa terlalu kecil mereka untuk dibebani dengan banyak PR , hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mbak, ketimbang di tengah jalan mogok sekolh ya wkwk. Tapi balik lagi setiap anak itu unik, tinggal ortunya yg pinter2 observasu hehe

      Hapus
  3. Aku jih yg blum siap anakku dididik orang lain, masih khawatir soal lingkungan skolah jaman skrang yg waaw skali

    BalasHapus
    Balasan
    1. Akupun :( belum siap untuk tdk ada dalam pandangan huhu

      Hapus
  4. Sepakat, masing-masing anak punya kesiapan yang berbeda, ibunya yang harus bisa menilai. Btw, anak pertama saya masuk SD usia 7 tahun, adiknya malah lebih awal 5,9 tahun. Tapi gurunya bilang (kebetulan mereka satu sekolah) si adik ini malah lebih 'cepat paham' dibanding kakaknya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anak perempuan memang lebih pesat perkembangannya ya kak. Jadi kebanyakan memang tdk masalah saat sekolah lebih awal ;)

      Hapus
  5. Betul banget. Usia memang berbanding lurus dengan kesiapan mental anak untuk bersekolah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya pinter2 ortunya aja untuk menilai kesiapan si anak ya kak ;) karena tiap anak unik

      Hapus
  6. Memang usia yg pas 7 tahun ya mbak, khususnya untuk anak laki-laki, yg tingkat kematangannya lebih lambat dari anak perempuan, menurutku sih gitu ya. Dan ngeliat dari ponakan juga sih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya benee, kebanyakan anak perempuan lebih cepat tingkat kematangannya. Makanya biasanya anak cewe sekolahnya pada lebih cepet wkwkwk

      Hapus
  7. Kesiapan anak penting banget ya. Kalau dulu aku SD usia 5 tahun bisa. Kalau sekarang tentu beds banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah 5 th dah SD? Keren mbak. Aku 6 th wkwkwk tp memang perempuan lebih cepet matang sih. Jd kebanyakan lbh cepet sekolahnya

      Hapus
  8. Lagi belajar juga tentang kesiapan anak untuk sekolah, kebetulan anakku mau masuk sekolah, tulisan ini sangat membantu banget.. Kadang suka mikir anak masuk sekolah karena usia atau karena siap, ternyata jawabannya dapet disini. Makasih sharingnya kak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kesiapan tergantunf support lingkungan juga ya mom :) karena tiap anak unik, jd memang bs berbeda antara anak satu dengan yg lain ya

      Hapus
  9. Padhaal tahun ini aku ada niat masukkan Isya ke PAUD. tapi rasanya dia belum siap haha. Selain usianya masih 2,5 tahun juga belum tega juga sih. Angan2 aja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa sih mom, asal ditungguin wkwkwk. Karena tahap kemandiriannya belum berkembang kan. Kecuali di sana ada extra untuk jagain ;)

      Hapus
  10. ada banyak pertimbangan memang untuk memasukkan anak ke sekolah. Tapi melihat progres, semakin matang memang akan semakin bagus untuk daya tangkapnya terhadap materi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak ;) karena sekolah kan gak setahun dua tahun ya. Jangka panjang hehehe jd memang hrs dipersiapkan kematangannya juga

      Hapus
  11. Setujuuu..
    Apalagi saat pandemi gini. Rasanya kalau anak maunya sekolah di rumah juga pasti di bolehin. Daripada beresiko

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaya, semoga segera pulih bumi kita :'( sejujurnya vibes di sekolah memang beda bgt daei di rumah. Banyam hal yg jd krg seru. Hiks

      Hapus
  12. Anak sekolah banyak faktor yang perlu di pertimbangan ya. Apalagi tentang kesiapan anak.

    BalasHapus
  13. Penting banget buat orang tua, jangan sampai hanya karena ikut-ikutan kondisi mental anak diabaikan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat mom. Yang plg tau kebutuhan anak kita ya kita sendiri dengan observasu ya ;) tiap anak unik

      Hapus
  14. Anakku baru setahun tp emaknya udah mikirin sekolahnya hahah, tipsnya menarik jadi referensi nih mom, biar telat sasaran saat dia masuk sekolah. (ainhy)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Apalagi skg banyak sekolah fav tuh jauh2 hari dah harus daftar rebutan seat ya wkwkwk ngeri juga. Tapi semoga kita bisa cari sekolah yg bersinergi dengan visi misi keluarga kita ya ;)

      Hapus
  15. ilmunya sangat bermanfaat mba untuk aku calon mama, bisa tahu persiapan buat perkembangan anak nanti pada usia dini dan amsuk sekolah dasar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Paling keren deh kalau belum emak2 dah baca baca gini. Salut kak :')

      Hapus
  16. ternyata persiapan anak siap sekolah banyak banget yah bun, aku jadi nambah wawasan nih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya buk. Ternyata tiap anak bisa beda2 juga ya ;) semangat!

      Hapus
  17. Penjelasannya well noted banget kak. Artikelnya juga bikin pemahaman baru buat yang belum nikah macem aku, karena pendidikan terbaik ya dimulai saat anak benar2 siap yah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak. Ah keren bgt sih kalau dah punya wawasan kaya gini sebelum jd emak2. Terharu akutu :')

      Hapus
  18. iyaa nih yang paling tepat adalah mengenalkan anak pada sekolah, jadi anak mulai tahu dan nantinya siap. tapi meski begitu hari pertama pasti aja agak tantrum sih, karena takut mungkin ya. ibu harus siap mendampingi sampai anak siap. pengalamanku gitu mba, hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaya. Hari pertama pasti proses adaptasi. Bismillah semoga lancaaaar :')

      Hapus
  19. wah ternyata banyak pertimbangan juga buat nentuin anak mulai sekolah kapan ya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak, harus observasi anak masing2 jadinya ya :')

      Hapus
  20. sebagai orang tua kita juga harus melihat kondisi dan kesiapan anak ya sebelum memasukkannya ke sekolah. Saya rencananya mau masukkan anak ke playgroup cuma sayang masih pandemi jadi belum ada playgropu atau TK yang buka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener. Rasanya pandemi itu kuga mempengaruhi kesiapan sekolah dalam hal mematuhi prokes ya :( semoga dunia inicepat pulih

      Hapus

Posting Komentar